Kita hanya memiliki Pramoedya Ananta Toer. Setelah dia, tidak ada lagi. Karya-karyanya pilih tanding. Bahkan catatan, foto, atau video akan merasa takluk pada ketajaman pena Pram dalam menggambarkan latar kehidupan era kolonial. Siapa pun yang ingin “merasakan” hidup pada masa penjajahan, bacalah karya Pram—dan, sayangnya, ini adalah satu-satunya. Hidupnya yang dipenuhi oleh pergolakan…