Perpustakaan Universitas Nusantara PGRI Kediri

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Administrator
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Antareja Antasena; Jalan Kematian Para Ksatria
Penanda Bagikan

Antareja Antasena; Jalan Kematian Para Ksatria

Pitoyo Amrih - Nama Orang;

Antareja dan Antasena mati karena tipu muslihat Kresna.
Kresna telah menjadikan mereka tumbal
bagi kemenangan Pandawa atas Baratayuda.

Jalan kematian Antareja adalah sebuah pengorbanan.
Pengorbanan yang sama juga dialami oleh Kresna
atas fitnah yang diterimanya.

Dan Antasena… mungkin sampai sekarang dia masih menjalani
hidupnya. Walau bukan lagi berwujud sebagai manusia.

Antareja adalah putera sulung ksatria Pandawa, Raden Bima. Dia adalah anak tunggal Dewi Nagagini, puteri dewa bangsa manusia-ular Sang Hyang Antaboga. Tokoh Antareja ini tidak ada pada pertama kali dituliskannya kisah Mahabarata dalam versi India. Dalam versi Jawa, tokoh ini hanya sekilas muncul sebagai tokoh tanpa tanding, pendiam dan penyendiri. Kematiannya adalah sebuah kontroversi akibat siasat Baginda Sri Kresna dalam rangka menjauhkan keterlibatan Antareja dalam perang Baratayuda.

Antasena hanya muncul dalam wayang carangan versi Jawa Yogyakarta. Dia adalah putra bungsu Raden Bima hasil perkawinannya dengan puteri penguasa bangsa Samudra Batara Baruna, Dewi Urang Ayu. Antasena adalah tokoh yang unik, secara fisik mirip Antareja, bedanya kulit Antasena bersisik kemerahan, sementara kulit Antareja bersisik kehijauan. Tidak begitu peduli terhadap sopan santun dan tata krama. Walaupun tidak pernah diceritakan kesaktiannya, tapi dia dipercaya bisa membuat apa pun yang dia mau menjadi kenyataan. Baginda Sri Kresna juga mendapat mandat dari pimpinan bangsa Dewa, Sang Hyang Guru agar Antasena tidak ikut dalam perang Baratayuda.


Ketersediaan
#
Belum memasukkan lokasi 813 PIT A
240811
Tersedia
#
Belum memasukkan lokasi 813 PIT A
240812
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
813 PIT A
Penerbit
Yogyakarta : Diva Press., 2025
Deskripsi Fisik
308 hlm.; 20 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
978-623-189-513-4
Klasifikasi
813
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Fiksi Indonesia
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Perpustakaan Universitas Nusantara PGRI Kediri
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Selamat datang di perpustakaan kami, sebuah tempat yang memancarkan daya tarik intelektual dan keajaiban pengetahuan. Kami adalah jantung budaya literasi yang menawarkan lebih dari sekadar barisan buku. Di sini, kami mengundang Anda untuk merasakan kekayaan pengetahuan yang melimpah dari ribuan halaman yang pada koleksi cetak maupun digital. 

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?