Kemitraan Broiler: Pola Bisnis Atau Pemberdayaan Peternak?

---

Peternakan ayam broiler merupakan usaha yang dapat mengefisiensikan biaya dengan menghasilkan daging ayam dalam waktu yang cepat. Di sisi lain, faktor biaya produksi usaha ini relatif tinggi, hampir 80% dari total penerimaan peternak. Selain itu, skala usaha dan ditambah harga daging yang fluktuatif merupakan kendala dalam memperoleh keuntungan yang maksimal. Hal inilah yang menjadi tantangan bagi peternak dalam menjalankan usahanya. Dan salah satu cara untuk membagi risiko usaha yaitu dengan bekerja sama melalui pola kemitraan inti-plasma.

Penguatan modal peternak broiler melalui model kemitraan inti plasma sesuai konsep share income dan profit yang saling menguntungkan cenderung menuju pola bisnis. Kesepakatan kerja sama yang adil belum optimal sehingga terjadi asymmetric information antara peternak dan inti. Oleh karena itu, perlu perbaikan sistem, baik dari sisi kesepakatan kerja sama maupun pendampingan usaha yang dituangkan dalam panduan operasional prosedur sehingga pemberdayaan peternak broiler benar-benar dapat tercapai.

Penulisan buku ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang realita sistem kemitraan pola inti-plasma yang terjadi pada industri perunggasan broiler. Berbagai aplikasi pola kemitraan pada inti dipilih sebagai studi kasus, disertai kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan kemitraan broiler serta panduan operasional prosedur pemberdayaan peternak plasma sangat bermanfaat bagi peternak, institusi pendidikan, dinas peternakan, dan pelaku sistem perunggasan broilerdi Indonesia.

---

Ketersediaan

Informasi Detail

Judul Seri

-

No. Panggil

636.5 TRI k

Penerbit

Yogyakarta : UGM Press., 2022

Deskripsi Fisik

xii, 184 hlm.; 15,5 cm X 23 cm

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

978-623-359-119-5

Klasifikasi

636.5

Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Subjek

Peternakan

Info Detail Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab

-

Versi lain/terkait

Lampiran Berkas

Komentar

---

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar