Text
Seni Penerjemahan Sastra; Panduan, Gagasan, dan Pengalaman
Kerja penerjemahan memang bukan soal gampang. Mikhail Rudnitzky, pakar penerjemahan dari Rusia, menggambarkan proses penerjemahan itu terkadang seperti seseorang yang harus melukiskan sebuah rumah indah di negara lain, sementara di negaranya sendiri rumah dengan arsitektur seperti itu tidak ada, bahkan seluruh keadaan alamnya pun berbeda. Inilah salah satu masalah bagi para penerjemah, yang dalam buku ini diuraikan dengan sangat memikat oleh Anton Kurnia yang lebih dari 20 tahun bergelut dalam dunia penerjemahan.
Buku ini merupakan hasil refleksi dan interaksi Anton Kurnia dengan para peserta saat bertindak sebagai pemateri atau narasumber dalam berbagai diskusi dan lokakarya penerjemahan—dari Medan sampai Frankfurt, dari kampus-kampus sampai pusat-pusat kebudayaan.
—
Dengan lebih dari 70 novel dan ratusan cerpen yang telah diterjemahkan ya, Anton Kurnia tentu sudah sangat kompeten dan layak untuk membagikan pengalaman, ilmu, dan karyanya dalam dunia penerjemahan, terutama penerjemahan sastra. Buku ini ibarat bukti otentik dari perjalanan panjang seorang Anton Kurnia yang menempuh laku di jalan penerjemah selama lebih dari dua puluh tahun. Mulai dari 1998, dirinya yang bukan mahasiswa sastra memberanikan diri untuk mulai menerjemahkan cerpen2 karya pengarang dunia dan mengirimkannya ke media massa. Apa yang awalnya coba coba ternyata malah menjadi jalan hidupnya. — Dian Yulianto via goodreads
Saya yang suka "menghujat" kalau terjemahan novel sastra jadi amburadul, sangat mendukung buku ini dibaca oleh semakin banyak penerjemah, editor buku terjemahan, atau siapa saja yang menyukai buku terjemahan. Saya rasa, saya dan banyak pembaca lain, tertolong oleh kinerja penerjemah dalam menghadirkan khazanah bacaan bermutu dari banyak penulis dari belahan dunia lain. Terbaik dalam buku ini adalah BAB 4, yang mengupas kata dan bagaimana mereka hadir. Selebihnya sangat teknikal. — Teguh via goodreads
Tidak tersedia versi lain